Sabtu, 03 Maret 2012



Foto IJ Kasimo Saat Diarak Menuju Meja Pembicara Saat Acara Seminar Memperkuat Karakter Bangsa pada hari Senin (6/2/2012) pukul 17.00 WIB di Auditorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (Foto: Richard)

Para Pembicara dan Moderator Saat Menyampaikan Pemaparannya Dalam Seminar Memperkuat Karakter Bangsa pada hari Senin (6/2/2012) pukul 17.00 WIB (Foto: Richard)


Selamat atas Ignatius Josef Kasimo Hendrowahyono atau yang biasanya dikenal dengan nama IJ Kasimo dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah. Berdasar info yang dilansir dari situs Kompas, Upacara penganugerahan tersebut dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada hari Selasa (8/11/2011). Untuk mensyukuri gelar tersebut, organisasi masyarakat (ormas) Katolik Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI)-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)-Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA)-Pemuda Katolik-Wanita Katolik Republik Indonesia(WKRI)-Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya-Komisi Kerawam Keuskupan Surabaya mengadakan acara syukuran berupa misa dan seminar Memperkuat Karakter Bangsa pada hari Senin (6/2/2012) pukul 17.00 WIB.

Meskipun kondisi hujan deras pada waktu itu, tak menyurutkan umat Keuskupan Surabaya dan gusdurian untuk datang ke acara yang dilangsungkan di Auditorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya tersebut. Sebelum umat mengikuti acara di auditorium itu, umat yang hadir dalam syukuran itu mengikuti misa syukur terlebih dahulu di kapel Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Misa tersebut dipimpin oleh Uskup Surabaya Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono pada pukul 17.00 WIB.

Misa tersebut diadakan sebagai bentuk ucapan syukur umat Katolik kepada IJ Kasimo yang dianugerahi oleh negara gelar Pahlawan Nasional. Dalam homilinya, Msgr Sutikno berpesan kepada umat untuk selalu meneladani sikap IJ Kasimo. “Namun jangan lupa untuk selalu meneladani sikap Yesus dalam hidup kita” tambahnya. Seusai misa, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Msgr Sutikno yang dilakukan di depan kapel.

Setelah pemotongan tumpeng selesai, umat mengikuti acara makan malam bersama. Kemudian, dilanjutkan dengan acara seminar. Pembicara seminar Karakter Memperkuat Karakter Bangsa adalah Peneliti Senior Centre for Strategic and International Studies Dr. J.Kristiadi dan Yudi Latif, MA.,PhD.

Dalam pemaparannya, J.Kristiadi menyampaikan bahwa untuk memperkuat karakter bangsa diperlukan sikap politik yang bermartabat, mulia, utuh, berkesejahteraan masyarakat, berkorban untuk kepentingan orang banyak. “Karakter bangsa yang harus kita tumbuhkan adalah kejujuran, saling percaya satu sama lain, disiplin dan berempati. Jika sudah melakukan seperti itu maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar. Inilah yang dilakukan Kasimo mendedikasikan dirinya dalam berpolitik.” ujar Kristiadi. Karakter-karakter inilah yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.

Masalahnya, kata pria asal Jogjakarta ini, yang menjadi kesulitan untuk mengembangkan karakter bangsa yakni nilai-nilai Pancasila yang sudah mulai luntur. “Pancasila lebih disalahgunakan oleh para elite politik untuk kekuasaan daripada untuk kesejahteraan orang lain” tambahnya. Pancasila sering dikatakan terus menerus tapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Oleh karena itu saya bersama teman-teman saya selalu menggelorakan karakter bangsa terus menerus karena generasi muda semakin sulit membedakan orang itu sukunya apa, pangkatnya apa, identitas keluarga” ungkap Kristiadi.

Yudi Latif menambahkan, kita harus mewariskan karakter bangsa Indonesia yang ada dalam karakter IJ Kasimo. “Karakter yang dimaksud yaitu ketuhanan yang berkebudayaan dimana memberikan rahmat dan kasih sayang, karakter sosio-nasionalisme dimana negara adalah satu untuk semua bukan negara yang dimiliki oleh kelompok/agama/suku tertentu, dan keadilan sosial” papar Yudi Latif yang didaulat sebagai pembicara kedua. Biarpun kita benci dengan orang lain, biarpun orang itu dari agama dan suku yang lain tetapi kita harus berlaku adil dalam bertindak. Karakter-karakter itulah yang membuat Kasimo menyejahterakan bangsa ini.

Dalam jumpa pers seusai acara seminar, Yudi Latif juga berkata bahwa para pemimpin kekuasaan negara ini belum bisa menjadi jembatan antar keragaman. Seharusnya para pemimpin itu mempunyai karakter seperti IJ Kasimo. “IJ Kasimo berjuang untuk menjembatani antar keberagaman” tambahnya.
“karakter-karakter bangsa yang harus dimiliki oleh para pemimpin negara ini adalah membuat kebijakan-kebijakan untuk menyejahterakan rakyat” timpal Kristiadi saat jumpa pers seuasai seminar. Selain itu, lanjut Kristiadi, karakter bangsa harus dimiliki oleh pemuda-pemuda Katolik yakni tidak tergoda kepada nikmatnya kekuasaan, nikmatnya popularitas, nikmatnya kehidupan duniawi. Itulah yang harus dicontoh oleh para pemuda Katolik dalam menghayati perjuangan Kasimo. (richard)

Altar Gereja Santo Vincentius A Paulo Surabaya yang baru (Foto :Richard)



Suasana misa peresmian gedung gereja baru Paroki Santo Vincentius A Paulo Surabaya pada hari Sabtu (18/2/2012) pukul 17.30 WIB oleh Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono (Foto : Richard)


Gereja merupakan tempat berkumpulnya orang-orang beriman. Supaya gereja menjadi tempat yang nyaman dalam beribadah, Paroki Vincentius A Paulo (SVAP) Surabaya meresmikan dan memberkati bangunan gereja barunya. Peresmian dan pemberkatan itu dilakukan pada hari Sabtu (18/2/2012) pukul 17.30 WIB oleh Uskup Surabaya Msgr Vincentius Sutikno Wisaksono . 

Rangkaian acara peresmian dan pemberkatan gereja yang terletak di jalan Widodaren Surabaya ini dimulai dengan peletakan relique di meja altar pada hari Jumat (17/2/2012). Kemudian, keesokan harinya (18/2/2012) sebelum misa peresmian dan pemberkatan gereja SVAP dimulai dengan prosesi pemotongan pita yang dilakukan di pintu depan gereja oleh Uskup Surabaya. Acara dilanjutkan dengan perarakan petugas misa ke altar. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberkatan bejana Baptis. Setelah pemberkatan bejana Baptis selesai dilanjutkan dengan pemercikan gedung gereja yang dilakukan oleh  Uskup Surabaya dibantu empat Pastor yang bertugas di Paroki SVAP yakni Romo Stephanus Rudi Sulistijo CM (Pastor Kepala Paroki SVAP), Romo Rudy Hermawan CM, Romo Rafael Ishariyanto CM, dan Romo Johanes Widajaka CM. 

Dalam khotbahnya, Msgr Sutikno berkata bahwa fasilitas gedung gereja tersebut seiring dengan perjalanan waktu membutuhkan peningkatan dari segi kenyamanan dan ketenangan. “Dengan adanya bangunan gereja yang baru ini diharapkan umat lebih mendalami dan menghayati perayaan ekaristi dengan baik bukan dijadikan ajang show, even. Semoga pelayanan pastoral liturgis, sacramental semakin ditingkatkan dengan gedung gereja yang baru ini” papar Uskup kelahiran Surabaya itu. 

Prosesi dilanjutkan dengan pemberkatan meja altar dan Tabernakel oleh Msgr Sutikno.  Upacara ini berlangsung secara syahdu dengan diiringi dengan koor gabungan Paroki SVAP. Perayaan ekaristi diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Uskup Surabaya didampingi oleh drg  Ferrandy Irwantoro selaku Ketua Panitia Pembangunan dan Romo Rudi Sulistijo,CM. Selanjutnya dilakukan pembukaan tirai prasasti bangunan gereja SVAP baru di samping kanan gereja.

Pencetus ide renovasi pembangunan gereja SVAP Romo Yohanes Gani Sukarsono CM berharap, pembangunan gereja ini tidak berhenti sampai di situ saja perlu diimbangi dengan pelayanan umat yang semakin meningkat. “Tidak ada yang saling menyalahkan, menghujat, dan sebagainya dalam pelayanan umat. Untuk mengubah itu semua diperlukan refleksi diri masing-masing melalui peribadatan” ujar mantan Pastor Kepala Paroki SVAP yang ke 12 itu.

Dalam sambutannya, Romo Rudi Sulistijo CM selaku Pastor Kepala Paroki SVAP berpesan bahwa umat jangan terlena dengan megahnya bangunan gereja ini tapi harus selalu meneladani sikap santo Vincentius yakni mau peduli terhadap sesama terutama yang miskin dan yang tersingkirkan.

Ketua Panitia Pembangunan drg Irwan berharap, dengan adanya bangunan gereja baru ini dapat memfasilitasi semua golongan baik itu tua dan muda sehingga semua pihak dapat menikmati dengan baik adanya. “Semoga semakin banyak anak muda yang ada di Paroki ini terlibat dalam pelayanan dan mengikuti misa di gereja ini dengan nyaman“ tambahnya saat ditemui oleh Jubileum saat acara ramah tamah seusai misa.(richard)