MIRc adalah suatu software yang berfungsi untuk menambah teman, relasi bisnis, pekerjaan, dan lain-lain. Bagi warga Indonesia, software ini paling populer. Semua warnet-warnet yang ada di Indonesia telah menginstall MIRc. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung warnet. Masalahnya bukan faktor-faktor meningkatnya jumlah pengunjung di warnet-warnet sampai tahun 2009 ini. Melainkan kegunaan/fungsi dari software MIRc.
MIRc mulai dikenal masyarakat sekitar tahun 1997. Masyarakat Indonesia menggunakan software untuk mencari kenalan, relasi bisnis, mencari pelanggan, dan pekerjaan. Terutama di kalangan anak muda, MIRc sangatlah dikenal. Awalnya bagi kalangan anak muda, MIRc digunakan untuk mencari kenalan.
Namun lama kelamaan, MIRc digunakan sebagaimana tak mestinya. Di kalangan anak muda, dewasa udah beralih fungsi ke sex. Mengapa saya mengatakan demikian? karena mereka menjadikan MIRc sebagai ajang untuk memuaskan dirinya, mencari bokingan. Selain itu, bagi pelajar dan mahasiswi yang sedang butuh duit kerap menjadikan MIRc (software chatting) untuk mencari duit dengan menjual dirinya.
siswi dan mahasiswi yang lagi membutuhkan duit chatting dengan om-om yang berduit untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan, uang yang mereka terima itu untuk menjajakan dirinya. Ada juga yang benar-benar kepepet untuk kebutuhannya dengan cara menjual keperawanannya.
Kalau dinilai, transaksi seks sudah beralih ke dunia maya. Zaman telah berubah. Dulunya, transaksi seks terjadi di luar saja tidak sampai ke dunia maya. Nah, perubahan itulah yang kerap menimbulkan penyakit HIV-AIDS merajalela. Kalangan anak muda masih klas SMP pun harus mengenal sex ketika chatting di MIRc.
Sangatlah disayangkan generasi pelajar yang seharusnya menjadi generasi masa depan bangsa Indonesia. Haruslah dirusak dengan pola/tingkah laku/kebiasaann mereka saat chatting. Dunia sex diketahui lebih dini. Sebenarnya, kita tidak bisa menyalahkan pembuat software MIRc. Dan tidak bisa menyalahkan siapa2. Melainkan intropeksi diri masing-masing
Minggu, 15 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar