Janganlah menganggap remeh jika kita mengalami benturan kepala.
Kepala merupakan bagian tubuh yang sangat rawan karena di dalam tulang
tengkorak kepala terdapat otak dan sistem saraf pusat lain. Benturan
kepala dari yang ringan hingga berat besar kemungkinan mengalami
gangguan kesehatan. Hal tersebut terkadang terjadi pada kecelakaan lalu lintas maupun
memukul dengan keras, bisa juga membenturkan kepala ke tembok.
Benturan
yang relatif keras pada kepala dapat menimbulkan berbagai gangguan
seperti retak dan patah tulang tengkorak, pendarahan dalam tengkorak,
dan tidak jarang berbuntut pada koma serta efek benturan kepala yang
lebih ringan yang dapat menimbulkan benjol (hematoma). Benturan kepala
juga rentan terjadi gegar otak (commotion serebri). Yang dikhawatirkan,
jika tidak ditangani baik, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang
lebih parah. Salah satunya penyakit epilepsi.
Benturan yang biasa disebut trauma capitis
itu bila terlalu keras bisa menyebabkan gegar otak. Gegar otak
adalah bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak. Bisa juga mengalami
pendarahan dan pembengkakan dalam jaringan otak. Dilansir dari
avokadojuice.wordpress.com, semuanya tergantung dari berat ringannya cedera pada kepala.
Namun
tidak semua benturan yang mengenai kepala bisa menyebabkan gegar otak.
Hal tersebut dikarenakan karena otak dilindungi tengkorak yang kokoh
ditambah selaput otak sendiri. Karena itu tidak semua benturan langsung
bisa menyebabkan terjadi gegar otak itu sendiri. Begitu kata dr Hengky
Indradjaja seperti yang dilansir dari avokadojuice.wordpress.com.
Gejala gegar otak yang muncul adalah pusing, kesadaran menurun,
muntah berkali-kali, hingga pingsan. Gejala ini bisa muncul beberapa jam
kemudian setelah benturan tapi bisa juga muncul dalam waktu beberapa
bulan maupun beberapa tahun kemudian. Kalau kalian mengalami hal ini
segera dibawa ke dokter
Tetapi tidak semua gegar
otak dikatakan berat,adapula yang namanya gegar otak ringan. Dalam
beberapa hari,gegar otak ringan bisa kembali normal karena tidak sampai
menyebabkan terjadinya pendarahan di dalam jaringan otak. “Memang ada
gangguan memori, tapi sementara. Beberapa hari biasanya akan kembali
normal,” ujar dr Hengky yang ada di avokadojuice.wordpress.com.
Dalam artikel health kompas.com, Jika mengalami gegar otak berat yang
menimbulkan pendarahan, harus segera dioperasi untuk menghilangkannya.
Apabila pendarahan menutupi semua otak, orang tersebut bisa meninggal
dunia. Kalaupun hidup, menimbulkan kecacatan. Selain itu, meski sembuh,
luka parut dalam jaringan otak tetap menimbulkan kecacatan pada otak.
“Komplikasi paling sering akibat luka di jaringan otak ini adalah
epilepsi.”
(ric/dilansir dari berbagai sumber).
ANDA pernah mengalami benturan kepala? Jika pernah, jangan anggap
remeh. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui perihal benturan kepala.
Apalagi kepala merupakan bagian tubuh yang sangat rawan karena di dalam
tulang tengkorak kepala tersimpan aset kehidupan yang sangat penting,
yaitu otak dan sistem saraf pusat lain.
Benturan pada kepala dari cukup ringan hingga lebih berat potensial
menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Cedera kepala adalah penyebab
kematian utama dari kecelakaan lalu lintas, khususnya kecelakaan
pengendara motor yang tidak memakai helm.
Pada kecelakaan lalu lintas atau trauma fisik lainnya, benturan yang
relatif keras pada kepala dapat menimbulkan berbagai gangguan seperti
retak dan patah tulang tengkorak, pendarahan dalam tengkorak, dan tidak
jarang berbuntut pada koma serta efek benturan kepala yang lebih ringan
yang dapat menimbulkan benjol (hematoma). Benturan kepala juga sering
terjadi gegar otak (commotion serebri).
Benturan kepala rentan menyebabkan terjadinya gegar otak. Gejala
gegar otak sendiri jika tidak ditangani baik, bisa menimbulkan
komplikasi yang lebih parah. Salah satunya penyakit epilepsi.
Namun tidak semua benturan yang mengenai kepala bisa menyebabkan
gegar otak. Itu karena otak dilindungi tengkorak yang kokoh ditambah
selaput otak sendiri. Karena itu tidak semua benturan langsung bisa
menyebabkan terjadi gegar otak itu sendiri. Begitu kata dr Hengky
Indradjaja kemarin.
Dalam istilah medis, benturan kepala disebut trauma capitis. Benturan
yang keras bisa menyebabkan gegar otak. Dalam bahasa awam, gegar otak
adalah bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak. “Hanya bergerak saja,”
ujarnya.
Meski hanya bergerak, gegar otak bisa membuat cedera dalam otak
seperti pendarahan dan pembengkakan dalam jaringan otak. “Tergantung
berat-ringan cedera,” ujarnya.
Untuk memastikan, bisa dilihat dari gejalanya. Jika terjadi gegar
otak, biasanya gejala yang muncul adalah pusing, kesadaran menurun,
muntah berkali-kali, hingga pingsan. “Makanya jika terjadi gejala ini
sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk memastikan gegar otak atau
tidak. Pastikan juga derajat gegar otak yang dialami,” jelasnya.
Namun tidak semua gejala muncul saat benturan terjadi. Bisa saja
gejala muncul beberapa waktu kemudian. Itu disebut lucid interval.
Terkadang ada yang mengalami gejala setelah beberapa jam atau sehari
kemudian. “Makanya kadang-kadang ada yang meninggal kemudian. Waktu
jatuh tidak ada masalah. Rupanya terjadi pendarahan di otak,”
ujarnya.(nid/adi)
Periksa Dokter, Bila Perlu Segera Operasi
BILA Anda mengalami benturan keras di kepala, sebaiknya cepat periksa
ke dokter. Dari tekanan darah dan denyut nadi, bisa dilihat apakah ada
kelainan di dalam otak. Jika ada kelainan, kata Hengky, “Baru untuk
memastikannya dilakukan CT scan.”
Lalu apa saja dampak gegar otak itu? Jika gegar otak ringan biasanya
dalam beberapa hari bisa kembali normal. Gegar otak ringan tidak sampai
menyebabkan terjadinya pendarahan di dalam jaringan otak. “Memang ada
gangguan memori, tapi sementara. Beberapa hari biasanya akan kembali
normal,” ujarnya.
Namun pada gegar otak berat yang menimbulkan pendarahan, harus segera
dioperasi untuk menghilangkannya. Jika pendarahan menutupi semua otak,
orang tersebut bisa meninggal dunia. Kalaupun hidup, menimbulkan
kecacatan. Selain itu, meski sembuh, luka parut dalam jaringan otak
tetap menimbulkan kecacatan pada otak. “Komplikasi paling sering akibat
luka di jaringan otak ini adalah epilepsi.”